Mengajak anak untuk ambil bagian dalam pekerjaan rumah bukan hanya meringankan pekerjaan kita, namun juga kesempatan mengajarkan anak untuk mandiri dan percaya diri.
Hal yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak seorang single mom yang harus ikut melawan stigma masyarakat. Co-founder Love and Logic website, Jim Fay, menyebutkan di interviewnya dengan webmd, bahwa anak-anak pun memiliki kebutuhan untuk diakui dan dipercaya untuk memberikan kontribusi terhadap keluarga. Mereka tidak akan bisa berperan kalau kita sebagai ibu tunggal tidak mengijinkan anak mengerjakan apa-apa.
Banyak cerita inspiratif dari para ibu tunggal di Komunitas Single Moms Indonesia. Salah satunya adalah bagaimana mereka bisa membagi tugas pekerjaan rumah dengan anak-anak, setelah tidak adanya ayah di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Perlu disadari bahwa memberikan mereka tugas pekerjaan rumah bukan berarti tidak melindungi mereka dari kejamnya dunia. Justru hal ini membantu mereka lebih percaya diri menghadapi tantangan kehidupan di luar sana.
Ada yang cerita bahwa anaknya yang paling besar sudah bisa menanak nasi sendiri. Sehingga menyiapkan makan siang bisa lebih mudah. Lalu ada juga yang meskipun masih balita, sudah membantu ibunya menjemur pakaian. Seiring berjalannya umur, beberapa anak sulung dari single mom juga mendapatkan tanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan kecil atau memanggil dan mengawasi tukang yang mengerjakannya. Ketika mereka mendapatkan SIM, mereka kemudian mengantarkan adik-adiknya ke sekolah.
Mengintip pengalaman pribadi saya sebagai seorang single mom dengan satu anak, yang namanya pekerjaan rumah sudah dilakukan sejak putra saya masih batita. Usia 1 tahun, setelah bisa berjalan, anak saya membantu mencuci baju. Walaupun hanya memasukkan baju kotor ke dalam mesin cuci, lalu memindahkannya ke mesin pengering. Semakin besar, semakin banyak pekerjaan rumah yang dikerjakannya. Mulai dari menyapu, mengepel, cuci mobil, mencuci piring, memasak, hingga akhirnya mengurus kelinci peliharaan yang dimintanya sendiri.
Inilah pekerjaan rumah sederhana yang bisa single mom lakukan bersama anak:
Daftar Pekerjaan Rumah yang Bisa dilakukan Anak usia 1-3 tahun
- Membereskan sendiri mainannya. Biasakan anak mengembalikan mainan setelah bermain.
- Memberi makan hewan peliharaan, misalnya makanan ikan di aquarium.
- Membersihkan tumpahan makanan atau minuman dengan lap atau tissue basah.
- Meletakkan pakaian kotor ke keranjangnya.
- Menjemur pakaian atau mainan yang telah dicuci.
Daftar Pekerjaan Rumah yang Bisa dilakukan Anak usia 3-5 tahun
- Membereskan tempat tidur.
- Menyiram tanaman.
- Mencuci piring, tapi hanya piring plastik atau sendok garpu yang dari besi.
- Membersihkan jendela.
- Membersihkan wastafel.
- Mengembalikan pakaian yang telah disetrika ke lemari.
Daftar Pekerjaan Rumah yang Bisa dilakukan Anak usia 5-8 tahun
- Menyapu lantai.
- Membersihkan kamar sendiri.
- Membantu menyiapkan bekal sekolah, misalnya memasukkan kotak makan dan botol minum ke dalam tas.
- Membereskan perlengkapan sekolahnya.
- Mencuci sayuran dan memotong makanan dengan gunting anak.
Daftar Pekerjaan Rumah yang Bisa dilakukan Anak usia 8-12 tahun
- Mengepel lantai.
- Mencuci pakaian.
- Memasak atau menyiapkan makanan sederhana, misalnya sandwich.
- Memisahkan sayur dan bahan makanan, lalu memasukkannya ke kulkas.
- Mengganti seprai sendiri.
- Mencuci piring.
- Membersihkan kandang hewan.
Daftar Pekerjaan Rumah yang Bisa dilakukan Anak usia 12 tahun ke atas
- Masak nasi sendiri.
- Mencuci mobil atau motor.
- Menjaga adik.
- Menyetrika pakaian sederhana (dengan supervisi).
- Mencuci perlengkapan masak, misalnya kuali.
- Membersihkan kamar mandi.
Eits, sebelum membagikan pekerjaan rumah ke anak-anak, ingat bahwa pekerjaan mereka tidak mungkin sempurna seperti harapan kita. Nikmati kebersamaan membersihkan rumah dan terima ketidaksempurnaan itu dengan lapang dada. Hal yang penting semua mengerjakan tugasnya. Jangan pelit memuji kalau anak-anak mau membantu, dan konsisten dengan tanggung jawabnya. Menyapu setiap pagi ya harus dilakukan setiap pagi. Kalau tidak, anak akan berpikir bahwa akan ada orang lain yang akan mengerjakan tugas ini.
Sebagai single mom yang luar biasa, kita memang harus pintar-pintar membagi waktu, pekerjaan dan peran. Ini termasuk mempercayakan pekerjaan rumah pada anak-anak, agar kita tidak berjuang sendirian menghadapi tumpukan debu dan cucian.
Selamat bersih-bersih rumah!
Ibu tunggal satu anak berusia 16 tahun. Senang menulis, ngeblog dan jalan-jalan sama anak di waktu senggang lalu posting dengan hastag #datewithdudu. Bergabung dengan SMI di bagian Learning & Development. Follow di instagram: @datewithdudu
Pingback: Menghitung Biaya Memelihara Binatang Di Rumah - Single Moms Indonesia