Pentingnya Kesadaran Diri Untuk Ibu Tunggal

Mungkin sebagian dari kita sebagai ibu tunggal sering mendengar omongan, “Sadar diri dong!”. Sebenarnya apa sih arti kesadaran diri? Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali diri kita sendiri dalam memahami perasaan, pikiran, serta evaluasi diri.

Menurut para pakar kesehatan mental terdapat dua jenis kesadaran diri, yaitu internal dan eksternal.

Kesadaran diri internal berfokus dari dalam diri kita seperti pikiran, perasaan, kekuatan diri, kelemahan diri, nilai-nilai kehidupan dan sebagainya. Sedangkan kesadaran diri eksternal adalah menyadari bagaimana orang lain memandang kita.

Kemampuan untuk kesadaran diri biasanya dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan, seperti bagaimana kita dididik, kepercayaan dan pengalaman hidup. Setiap orang pastinya mempunyai pengalaman dan kapasitas tersendiri untuk memahami dirinya.

Pentingnya Kesadaran Diri Untuk Ibu Tunggal

Peristiwa hidup yang menyebabkan kita menjalani kehidupan sebagai ibu tunggal pastinya menguras tenaga dan pikiran, ya. Namun, psikolog Richard Tedeschi, Ph.D. dan Lawrence Calhoun, Ph.D. berpendapat bahwa orang-orang yang mengalami perjuangan psikologis untuk melewati masa sulit sering kali dapat melihat pertumbuhan positif setelahnya, yang disebut dengan Post-Traumatic Growth atau pertumbuhan pasca-trauma.

Tedeschi menjelaskan bahwa dalam masa transisi “orang mengembangkan pemahaman baru tentang mereka sendiri, dunia tempat mereka tinggal, bagaimana berhubungan dengan orang lain, jenis masa depan yang mereka miliki, dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menjalani hidup” (Collier, 2016).

Namun dalam kenyataannya, perjalanan hidup sebagai ibu tunggal dapat semakin memperkaya pengalaman hidup atau justru semakin membuat kita jatuh jika kita tidak mempunyai kemampuan kesadaran diri. Keadaan telah berbeda dan kita harus belajar berproses untuk memahami transformasi dalam kehidupan agar tetap memberikan dampak positif bagi diri sendiri, anak dan lingkungan sekitar.

Lalu bagaimana kita bisa melatih kesadaran diri? Mamos bisa melatihnya lewat meditasi, refleksi diri lewat jurnal dan mencari sudut pandang dari orang lain. Nah, yang terakhir kedengarannya lebih sulit ya, yaitu mencari pendapat orang lain tentang kita. Walau sulit, tetapi terkadang masukan dari orang lain bisa membantu kita untuk mengenali diri sendiri juga, loh.

Bukan berarti kita memilih untuk lebih mendengarkan pendapat orang lain, ya. Justru ketika Mamos sudah mengenal diri sendiri dengan lebih baik, maka Mamos lebih bisa memilih pendapat mana yang baik untuk Mamos dan mana yang bukan. Ketika sudah memahami diri sendiri, kita pun akan lebih mudah untuk memahami orang lain juga. Kita tidak akan gampang menghakimi diri sendiri apalagi orang lain, karena kita sadar bahwa pikiran, perasaan dan pengalaman setiap orang berbeda-beda.

Jadi gimana, mamos? sebagai Ibu Tunggal, apakah sudah mulai mengenali dan mempunyai kesadaran diri?

Yuk! Tanyakan pada diri sendiri secara teratur. Apa yang akan saya lakukan hari ini untuk menuju versi terbaik diri sendiri? Siapa sih aku? Apa yang aku sukai? Apakah yang aku ingin lakukan dalam hidup ini?

Ini bisa dilakukan Melalui cara self-talk atau berdiskusi dengan diri sendiri kita akan lebih mudah menggali potensi diri termasuk memahami kesadaran diri. Salah satu cara yang bisa Mamos lakukan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri Mamos adalah dengan mengeksplorasi bakat dan minat.

Bagaimana Mamos bisa memulainya? Salah satunya adalah dengan eksplorasi diri melalui delapan kecerdasan yang dikembangkan oleh salah seorang profesor edukasi Harvard University, Dr. Howard Gardner. Siapa sih yang tidak ingin belajar dan berkarya sesuai bakat dan minatnya?

Pastinya kalau melakukan sesuatu sesuai dengan kesukaan kita, segalanya akan menjadi lebih menyenangkan. Tidak masalah juga kalau awalnya tidak sesuai minat kita, karena tetap ada proses belajar dan siapa tahu justru akan menemukan hal baru yang kita senangi. Tak ada salahnya untuk terus mencoba, bukan?

Apa saja sih delapan kecerdasan itu? sebagai ibu tunggal, hal ini penting juga untuk kita ketahui:
  1. Kecerdasan linguistik (word smart).
  2. Kecerdasan matematika dan logika (number/reasoning smart).
  3. Kecerdasan visual dan spasial (picture smart).
  4. Kecerdasan musik (music smart).
  5. Kecerdasan interpersonal (people smart)
  6. Kecerdasan intrapersonal (self smart).
  7. Kecerdasan kinestetik (body smart).
  8. Kecerdasan naturalis (nature smart).
dari delapan kecerdasan di atas, Kira-kira eksplorasi kecerdasan mana, nih yang sesuai diri Mamos SEBAGAI IBU TUNGGAL?

Kalau saya, tentunya eksplorasi pertama yang saya lakukan adalah di area visual-spatial karena saya lebih mudah memahami, memproses dan berpikir dalam bentuk visual. Kedua, linguistik. Saya senang menulis dan mengekspresikan perasaan melalui tulisan daripada bicara. Takut salah omong. Kalau tulisan masih bisa dihapus kan? Ha… ha….

Menulis pun bisa menjadi ajang untuk berbicara dengan diri sendiri, sebagai refleksi diri. Menurut psychologytoday.com, berbicara dengan diri sendiri bisa bermanfaat secara positif maupun negatif. Self-talk positif dapat digunakan untuk menenangkan diri dan meningkatkan kepercayaan diri. Sayangnya, sifat manusia cenderung berbicara negatif kepada dirinya sendiri, termasuk kalimat negatif seperti “Aku gak bisa melakukan apa pun dengan benar”, “Aku gagal” atau “Aku gak bisa”.

Jadi usahakan Mamos selalu mengatakan kalimat afirmasi positif saat sedang mengeksplorasi diri, ya! Jangan sabotase diri Mamos dengan kalimat negatif.

Selamat bereksplorasi dan meningkatkan kesadaran diri Mamos ya! Ayo, kita tumbuh bersama!

Editor & Ilustrasi: Ans

 

Referensi:
https://www.understood.org/en/articles/the-importance-of-self-awareness#:~:text=There%20are%20two%20types%20of,of%20how%20others%20see%20them.
https://www.betterup.com/blog/what-is-self-awareness
https://www.apa.org/monitor/2016/11/growth-trauma#:~:text=Relationships%20with%20others.,Spiritual%20change.
https://www.psychologytoday.com/us/basics/self-talk

 

Spread the love

1 thought on “Pentingnya Kesadaran Diri Untuk Ibu Tunggal

  1. Pingback: Melibatkan Keinginan Anak Untuk Memilih Sekolah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *