Bekerja Sebagai Bentuk Cinta

Menafkahi diri sendiri dan anak-anak adalah salah satu tantangan terbesar menjadi ibu tunggal. Baik untuk memenuhi kebutuhan pokok, sekolah dan masa depan. Membuat seorang ibu tunggal suka atau tidak suka, seringkali keluar dari rumah untuk bekerja. Bahkan beberapa harus bekerja jauh dari rumah. Keluar kota atau juga keluar negeri. Tidak setiap hari bisa pulang untuk bertemu buah hati tersayang.

Hal seperti ini bisa memunculkan berbagai perasaan sebagai naluri alami seorang ibu.

Merasa kurang memberikan kasih sayang dan waktu untuk anak-anak.
Terkadang muncul juga perasaan khawatir karena anak berada dalam pengasuhan orang lain. Walau pun orang yang mengasuh itu adalah keluarga dekat. Seringkali masih timbul perasaan ragu apakah anak-anak dalam keadaan baik, sehat, mendapatkan bimbingan yang seharusnya.
Perasaan rindu. Ini perasaan yang paling dominan muncul ketika ibu harus bekerja dan tidak bertemu dengan buah hati dalam waktu lama.

Perasaan seperti ini wajar dialami. Namun ada beberapa hal yang perlu disadari agar perasaan seperti ini tidak menjadi penghalang untuk maju ke depan dan melemahkan langkah kaki seorang single mom yang bekerja.

Pekerjaan yang sedang dijalani dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab seorang ibu tunggal demi memenuhi kebutuhan dirinya dan anak-anak. Demi sebuah proses membangun masa depan mereka.
Seorang ibu tunggal yang bekerja adalah bentuk kesadaran untuk mengandalkan diri sendiri tanpa berharap atau mengandalkan orang lain.
Meninggalkan anak-anak untuk bekerja, bisa mnejadi proses bagi anak-anak agar lebih dewasa dan bisa menjaga diri sendiri. Anak-anak akan lebih mandiri karena tahu bahwa ibu beberapa waktu tidak di dekat mereka demi memenuhi tanggung jawabnya.
Menjadikan rasa rindu pada buah hati seperti benih yang di tanam dalam hati. Mewujudkannya dalam doa dengan harapan benih itu akan berbuah manis suatu hari nanti.

Ibu tunggal yang bekerja adalah bentuk lain dari cinta seorang ibu untuk buah hatinya. Dalam keadaan sendiri dan tersulit sekali pun, jiwa pantang menyerah dan berjuang untuk anak-anaknya tidak pernah padam. Menjadi ibu tunggal yang bekerja tidak mengurangi nilai apa pun dalam diri seorang wanita sebagai seorang ibu.

==============================================

TENTANG PENULIS

AFRIANA SETIAWAN

Menjadi ibu tunggal selama lebih dari tiga belas tahun. Ibu dari seorang putri berusia tiga belas tahun. Seorang novelist yang telah melahirkan beberapa novel di online platform dan juga novel cetak (bisa lihat di profile fb : Ans Afriana). Menulis adalah bagian dari hasrat terbesar dalam dirinya. Ketika apa yang dilihat dan dipikirkan bisa disampaikan pada orang lain dengan rangkaian kata. Salah satu caranya adalah dengan menjadi kontributor konten di grup dan blog SMI.