Single Mom, Mari Memaknai Kembali Hidup Ini!

Sebagai single mom dengan berbagai tantangan hidup yang harus dihadapi, kadang kala seorang wanita mendapati dirinya berada di titik nol. Titik di mana semua jalan seolah buntu. Hal seperti ini bisa mendorong seorang single mom ke dalam jurang putus asa. Hal yang paling parah, ini bisa memicu timbulnya keinginan untuk mengakhiri hidup. Risiko tersebut bisa kita jauhi dengan beberapa hal baik yang kita lakukan. Misalnya dengan cara memaknai kembali hidup ini.

Tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia atau World Suicide Prevention Day. Tema yang diangkat untuk tiga tahun ini adalah ‘Menciptakan Harapan Melalui Tindakan’ (Creating Hope Through Action). Peringatan ini diprakarsai oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri atau International Association for Suicide Prevention (IASP) pada tahun 2003.

Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian ikut mendukung hal ini. Tujuan dibuatnya hari tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan publik mengenai tanda-tanda seseorang yang berniat bunuh diri agar bisa melakukan pencegahan. Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia juga dibuat untuk meningkatkan penelitian demi terkumpulnya data tentang perilaku bunuh diri, berbagai penyebabnya serta tanda-tandanya.

Dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pula melalui tulisan ini saya mengajak mamos sekalian untuk memaknai kembali hidup melalui beberapa hal yang bisa dilakukan. Kali ini saya menggunakan pendekatan psikologi yang dibawa oleh Viktor Frankl.

Single Mom, Mari Memaknai Kembali Hidup Ini!

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk terus memaknai hidup:

1. Introspeksi diri

Meluangkan waktu untuk merenung dan mengeksplorasi nilai-nilai, keinginan, dan tujuan hidup kita. Ini dapat melibatkan melakukan latihan mandiri seperti menulis jurnal, meditasi, atau berdiskusi dengan terapis.

2. Mengidentifikasi nilai-nilai pribadi

Memahami nilai-nilai pribadi yang ingin diperjuangkan. Nilai-nilai ini dapat mencakup keberanian, keadilan, kreativitas, kebersamaan, atau spiritualitas. Menjadikan nilai-nilai ini sebagai landasan dalam membangun makna hidup.

3. Menyadari pilihan

Membangun kesadaran bahwa kita memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam membuat pilihan. Dalam setiap situasi, kita bisa memilih untuk menemukan makna dan tujuan hidup kita. Mendorong diri untuk mengambil tanggung jawab penuh atas hidup kita sendiri.

4. Membuat tujuan hidup

Menetapkan tujuan hidup yang memberikan makna. Tujuan ini dapat berupa pencapaian pribadi, pelayanan kepada orang lain, atau kontribusi positif pada masyarakat. Membuat rencana tindakan yang terukur untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Mengeksplorasi koneksi sosial sebagai single mom

Membangun dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain. Koneksi sosial yang positif dapat memberikan dukungan emosional. Hal ini juga meningkatkan rasa saling peduli, dan memberikan peluang untuk memperjuangkan makna hidup secara bersama-sama. Salah satu caranya bisa dengan bergabung dalam Komunitas Single Moms Indonesia. Disini Mamos bisa bertemu dengan single moms lain, dan bersama kita bangkit dan berdaya.

6. Membangun resiliensi

Mengembangkan ketahanan emosional dan mental dalam menghadapi tantangan hidup. Mengubah perspektif negatif menjadi positif, mengatasi rasa putus asa, dan menerima bahwa penderitaan merupakan bagian dari kehidupan manusia.

Melalui penerapan langkah-langkah ini, kita dapat memaknai kembali hidup dengan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita sendiri, nilai-nilai kita, serta mengambil kendali atas makna dan tujuan hidup kita.

Semoga bermanfaat ya, Mamos!

Note:

*Viktor Emil Frankl, M.D., Ph.D., (26 Maret 1905 – 2 September 1997) adalah seorang neurolog dan psikiater Austria serta korban Holocaust yang selamat .Frankl adalah pendiri logoterapi dan Analisis Eksistensial, “Aliran Wina Ketiga” dalam psikoterapi. Bukunya, Man’s Search for Meaning (pertama kali terbit pada 1946) mencatat pengalamannya sebagai seorang tahanan kamp konsentrasi dan menguraikan metode psikoterapinya dalam upaya mencari makna dalam segala bentuk keberadaan, bahkan yang paling kelam, dan dengan demikian juga alasan untuk tetap hidup. Frankl adalah salah satu tokoh utama dalam terapi eksistensial. (sumber: Wikipedia)

Editor & Ilustrasi: Ans

==============================================
TENTANG PENULIS

Anggita Cahyani

Anggita Cahyani

Anggita atau sering dipanggil mbagita adalah seorang ibu yang sangat menikmati perannya sebagai single mom. Pekerjaannya adalah pengajar juga peneliti mengenai makan, makanan, dan psikologi. Menulis adalah sarana yang membuatnya meluas seperti cakrawala, walau menulis juga tak jarang menjadi sesuatu yang sering membuatnya merasa “di situ-situ saja”. Menjadi volunteer SMI sebagai blog contributor adalah keinginnya, menuju cita-cita besar: untuk menjadi insan bermanfaat bagi sesama. Lebih lanjut mengenai Anggita bisa melalui sosial media (instagram): @mbagita 

Spread the love

1 thought on “Single Mom, Mari Memaknai Kembali Hidup Ini!

  1. Pingback: Manfaat Mindful Writing agi Kesehatan Mental Single Moms

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *