Coparenting dengan Mantan Demi Si Kecil yang Baru Masuk ke Dunia Sekolah

Coparenting adalah hal yang sulit dilakukan setelah perpisahan. Namun, banyak yang berhasil melakukan dan anak menjadi alasan utamanya. Anak menjadi salah satu prioritas bagi seorang single mom dalam mengambil keputusan.

Ketika si kecil Mamos memasuki tahap baru dalam hidupnya. Salah satunya adalah tahapan masuk ke dunia sekolah. Di moment seperti inilah anak-anak membutuhkan banyak dukungan dari orang sekitarnya. Penting bagi kedua orang tua, termasuk mantan suami, untuk bekerja sama dalam proses coparenting. Meskipun hubungan telah berubah, fokus utama seharusnya tetap pada kepentingan dan kesejahteraan anak.

 

Coparenting dengan Mantan Demi Si Kecil yang Baru Masuk ke Dunia Sekolah

Berikut adalah beberapa alasan mengapa coparenting dengan mantan suami sangat penting untuk si kecil yang baru akan memulai sekolah:

1. Kontinuitas dan Konsistensi

Dengan adanya coparenting yang baik, orang tua khususnya single mom dapat menciptakan kontinuitas dan konsistensi dalam kehidupan anak di sekolah. Hal ini mencakup jadwal rutin, kebijakan disiplin, dan pendekatan pendidikan yang konsisten antara kedua orang tua.

2. Dukungan Emosional

Memasuki lingkungan sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak. Dengan adanya coparenting yang baik, Mamos dan mantan suami dapat memberikan dukungan emosional yang baik. Hal ini dapat merangsang perkembangan anak saat mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru.

3. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam coparenting, tugas dan tanggung jawab terbagi antara kedua orang tua. Ini termasuk memastikan bahwa anak memiliki semua perlengkapan sekolah yang diperlukan, mengatur jadwal antar-jemput, dan berkomunikasi dengan guru atau staf sekolah.

4. Mendukung Prestasi Akademik

Dengan bekerja sama dalam coparenting, Anda dan mantan suami dapat memberikan dukungan yang kokoh untuk prestasi akademik anak. Ini termasuk membantu dengan pekerjaan rumah, memberikan dorongan dan motivasi, dan terlibat dalam pendidikan anak secara keseluruhan.

5. Membangun Hubungan yang Sehat

Coparenting yang efektif membantu membangun hubungan yang sehat antara anak dan kedua orang tua, meskipun mereka telah bercerai. Ini memberikan contoh positif bagi anak tentang bagaimana berkomunikasi dan bekerja sama dalam situasi yang rumit.

6. Meminimalkan Stres Anak

Dengan adanya coparenting yang baik, Anda dapat membantu meminimalkan stres anak terkait dengan perubahan yang terjadi dalam hidup mereka. Bagi sebagian anak, masuk ke lingkungan baru seperti sekolah akan memberikan tekanan tersendiri. Terlepas dari kebahagiaan yang dirasakan, ada kalanya mereka juga mengalami stress dan rasa tidak nyaman. Mereka akan merasa aman dan didukung oleh kedua orang tua mereka, meskipun situasinya berbeda dari sebelumnya.

7. Meningkatkan Kehadiran Orang Tua di Sekolah

Dengan coparenting yang efektif, kedua orang tua dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan sekolah anak. Ini mencakup menghadiri pertemuan orang tua-guru, acara sekolah, dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler anak. Point penting yang perlu dikomunikasikan dengan pihak sekolah adalah tentang hubungan orang tua si anak yang sudah berpisah.

8. Menyediakan Model Perilaku yang Positif

Coparenting yang baik memberikan kesempatan bagi kedua orang tua untuk menunjukkan model perilaku yang positif bagi anak. Ini termasuk menunjukkan cara berkomunikasi yang baik, menyelesaikan konflik dengan damai, dan bekerja sama untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu kesejahteraan anak.

9. Memfasilitasi Komunikasi Terbuka

Dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur, Mamos dan mantan suami dapat menciptakan rasa nyaman bagi anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka di sekolah. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendukung dan mengatasi masalah yang mungkin timbul dengan cepat. Keterbukaan anak dengan keadaan mereka akan mempermudah orang tua untuk mengarahkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

10. Memberikan Perhatian yang Konsisten

Dalam coparenting, Mamos dan mantan suami dapat memberikan perhatian yang konsisten terhadap kebutuhan dan keinginan anak. Dengan demikian, anak merasa dicintai dan didukung oleh kedua orang tua mereka. Ini juga mengurangi kecemasan anak tentang perpisahan orang tua mereka. Anak-anak akan mulai menyadari bahwa dalam kondisi orang tua sudah berpisah pun mereka masih mendapatkan kasih sayang yang utuh.

Dengan fokus pada kepentingan anak dan kerjasama yang baik antara Anda dan mantan suami, coparenting dapat menjadi alat yang kuat untuk membantu anak. Kerja sama yang baik sebagai orang tua bisa membuat seorang anak berhasil di sekolah dan dalam kehidupan secara keseluruhan. Ingatlah bahwa meskipun hubungan telah berubah, peran orang tua dalam mendukung dan membimbing anak tetap sangat penting.

Illustrator: Ans

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *