Di Indonesia, masih banyak single moms yang merasa kurangnya dukungan untuk hidup mereka setelah kehilangan pasangan. Baik itu karena perceraian, kematian atau memang memilih untuk tidak terikat dalam pernikahan. Kadang kala, dukungan yang dibutuhkan seorang single mom bukan hanya dari segi materi. Dukungan berupa support sistem, sebuah wadah yang bisa memiliki keterkaitan dengan kehidupan mereka juga sangat diperlukan. Wadah di mana mereka bisa merasa memiliki teman satu perjalanan, bebas berbicara dan menyampaikan berbagai kegelisahan dengan rasa aman.
Komunitas Single Moms Indonesia (SMI) hadir untuk menjawab hal ini. Didirikan oleh Sang Founder Maureen Hitipeuw, tanggal 8 September 2014, SMI memiliki visi, “Memberdayakan para ibu tunggal untuk dapat membangun keluarga bahagia, dan percaya diri.”
Didasari pada kesadaran bahwa menjadi sendiri tentu bukan keinginan wanita mana pun. Namun ada banyak hal yang kadng terjadi dalam pernikahan yang membuat seorang wanita kembali sendiri. Bukan hanya tentang diri mereka pribadi tapi, juga tentang tanggung jawab terhadap anak-anak mereka.
Setelah semua hal kurang baik yang terjadi, seringkali seorang single mom masih harus berhadapan dengan stigma yang kurang menyenangkan di masyarakat sebagai wanita yang hidup tanpa pasangan. Maka pilihan terbaik yang bisa dipilih seorang single mom adalah menjadi mandiri dan bertumbuh lebih baik lagi.
Hal ini juga yang menjadi misi SMI:
- Memberdayakan para Ibu tunggal dan anak-anak mereka dengan menyediakan dukungan, berbagai pelatihan bermanfaat agar keluarga dapat bertahan, mandiri, dan berkembang.
- Menghapus secara perlahan stigma negatif masyarakat terhadap label para Ibu tunggal.
Sembilan tahun sudah SMI berdiri. Founder, volunteer dan expertise yang berada di dalam SMI berusaha keras menjaga agar SMI tetap menjadi komunitas yang nyaman untuk para anggotanya. Komunitas khusus untuk Ibu Tunggal Indonesia tanpa memandang latar belakang anggotanya. Wadah yang aman bagi seluruh anggota untuk saling berbagi dan saling menguatkan. Komunitas yang inklusif dan terbuka bagi semua Ibu Tunggal (dan calon ibu tunggal) baik karena perceraian, karena pasangan meninggal dunia dan juga bagi ibu tunggal karena pilihan.
SMI percaya setiap anggota (single mom) layak mendapatkan welas asih dan rasa hormat terlepas dari sejarah latar belakang kehidupan mereka. Karena itulah SMI mengajak anggotanya untuk bangkit, perpikiran positif dan berfokus kepada masa depan yang lebih baik bagi dirinya juga anak-anaknya.
Untuk menjaga kenyamanan anggota (single moms) komunitas, SMI memiliki etos yang selalu dijaga, yaitu:
- Kebaikan (Kindness) – SMI berlandaskan kebaikan bagi seluruh anggota.
- Toleransi (Tolerance) – SMI menghargai perbedaan
- Menghargai & menghormati keputusan anggota (Respect & Honoring Members’ Decision)- SMI tidak menghakimi latar belakang anggota.
- Mendukung (Support) – SMI memberikan dukungan secara emosional juga melalui program-program pelatihan. (SMI tidak mendukung dalam bentuk bantuan finansial)
- Inklusif (Inclusive) – SMI tidak memandang latar belakang Suku, Ras & Agama anggota.
Komunitas Single Moms Indonesia, berharap bisa menjadi tempat dimana para single mom memiliki rumah yang aman dan teman seperjalanan. Kehidupan yang tidak mudah sebagai single mom, akan dirasa lebih ringan ketika berada dalam satu lingkup yang bisa saling memberikan dukungan dan semangat. Karena hidup terus berjalan ke depan, bukan hanya tentang diri sendiri namun juga untuk anak-anak tersayang.
Afriana Setiawan.
Menjadi ibu tunggal selama lebih dari empat belas tahun. Ibu dari seorang putri berusia tiga belas tahun. Seorang novelist yang telah melahirkan banyak novel di online platform dan juga novel cetak (bisa lihat do profile fb : Ans Afriana). Menulis adalah bagian dari hasrat terbesar dalam dirinya. Ketika apa yang dilihat dan dipikirkan bisa disampaikan pada orang lain dengan rangkaian kata. Salah satu caranya adalah dengan menjadi kontributor konten di grup dan blog SMI.
Pingback: Bangkit Dan Berdaya Bersama Komunitas Single Moms Indonesia
Peluk sayang untuk semua anggota SMI yang sudah bertumbuh dan berproses jadi Ibu Tunggal berdaya bersama.