Apakah ada yang masih asing dengan nama Mille Crepes? Ayoo tunjuk tangan!! Saya dong! He he he. Padahal ini adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Yuk, kita mulai kulik.
Bagi sebagian orang, cemilan adalah sesuatu yang wajib tersaji setiap hari. Baik saat pagi, sore sebagai teman minum teh atau kopi. Saya juga suka makan, dan lebih memilih cemilan tradisional seperti gorengan, kue lapis, bika, lepat dsb. Moms, ada ngga yang samaan punya lidah kampung seperti saya? Mari merapat!
Tadinya saya pikir Mille Crepes ini adalah menu Eropa yang sulit di dapat di Indonesia. Ternyata…. ya. Hidangan ini bisa ditemui dengan mudah di Indonesia. Bahkan bisa kita buat sendiri juga. Mari kita bahas hidangan manis yang satu ini!
Lady M, Penemu Mille Crepes
Setelah googling, baru deh saya tahu seperti apa itu Mille Crepes. Berasal dari kata Mille-Feulles yang berarti Thousand Leaves. Sesuai dengan namanya, Mille Crepes adalah sejenis kue yang terdiri dari berlapis-lapis kreps atau helaian adonan tipis (susunannya mirip lapis). Meski ngga sampai seribu lapisan juga, sih. Setiap krep-nya diberi dengan olesan berbagai krim aneka rasa seperti, coklat, vanilla, alpukat, matcha, strawberry, milo, dsb.
Dari banyak sumber informasi, dessert dengan tampilan menarik ini berasal dari negara yang juga penemu sajian macaroon, opera cake, souffle dan tarte tatin. Yes, negara Prancis. Gampang ketebak ya dari pronoun yang susah disebutkan. Ada juga menyebutkan asalnya dari Italia.
Tapi ternyata, asal muasalnya bukanlah dari kedua negara tersebut. Mille Crepes justru pertama kali dibuat di negara Jepang oleh seorang Chef Pastry bernama Emy Wada. Dalam dunia kuliner, beliau lebih populer dengan nama Lady M.
Emy merintis dunia kuliner sejak tahun 1970, lalu setahun kemudian Ia membuat inovasi dalam membuat kue dengan lapisan crepes. Terinspirasi pada dua dessert Prancis yaitu Crepes Suzette dan Mille-Fuille. Dalam waktu yang lumayan lama, dia baru mulai berani memasarkan kue hasil karyanya tersebut di tokonya yang bernama Paper Moon Cafes di Tokyo. Tak disangka, sejak saat itulah kue ini dikenal oleh masyarakat Jepang.
Tahun 2011, Lady M melebarkan sayap bisnis kulinernya ke New York. Saat itu hanya sebagai pemasok untuk sebuah restoran ternama. Tak lama setelah itu, Lady M Boutique dibuka sebagai toko kue miliknya di Upper East Side. Emy Wada memutuskan berhenti mengelola Lady M Boutique untuk fokus mengelola Paper Moon di Tokyo hingga sayap bisnisnya ini menyebar sampai ke Hongkong dan Manila. By the way, nama toko kuenya lucu-lucu, ya. Bisa jadi inspirasi pemilihan nama untuk toko kue Moms nantinya.
Bisnis ini pula yang dilakoni oleh salah satu member Komunitas Single Moms Indonesia, Moms Ikalita.
Mom Ikalita, Produsen Mille Crepes Peraih Juara ke-3 Mompreneurs Hub
Bernama lengkap Ikalita Prihartami, merupakan Single Mom berdaya dengan dua anak asal Muara Enim, Sumatera Selatan. Mencoba bisnis kuliner dengan sajian utama dessert Mille Crepes, berhasil mengantarkannya menjadi juara ke-3 dalam program Mompreneurs Hub yang diadakan oleh SMI x DANCOW bulan Februari – Mei lalu.
Berbisnis kuliner bukanlah sebuah kebetulan baginya. Mempunyai ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang membutuhkan mainan montessori, Mom Ikalita memulai usaha pertamanya menjadi agen mainan edukasi di tahun 2016 serta usaha buku anak di 2017. Sadar bahwa anaklah yang menjadi pintu rezeki, Ia menamai usahanya dengan nama sang buah hati, yaitu Airish Edutoys.
Karena kebutuhan yang kian meningkat, Ia mencoba peruntungan dengan menjual makanan berupa jajanan pasar dengan brand Kekunoan di tahun 2020 tapi akhirnya harus berhenti karena fokus menyambut anak kedua. Nah, nama brand Mom Ikalita juga lucu-lucu, nih…
Kemudian di pertengahan 2022, adiknya membuka usaha dessert dengan brand Ambucaa yang pada akhirnya Mom Ikalita ikut terlibat dalam membesarkan usaha tersebut. Dessert Jar adalah produk unggulan pertama, kemudian memutuskan untuk menambah varian dessert lain untuk menambah aneka rasa. Akhirnya terpilihlah kue yang sedang hits dan viral di jagat sosial media saat itu, Mille Crepes.
Semua usaha pasti ada fase sulit ya, Moms. Apalagi saat sedang merintis. Begitu juga yang dialami oleh Mom Ikalita. Menerima pesanan dengan sistem PO pun masih membuat Ia keteteran. Meski pembuatannya tanpa proses memanggang layaknya kue pada umumnya, ternyata membuat Mille Crepes ini membutuhkan alur yang panjang dan ketelitian dalam pengerjaannya. Hal ini sering menyebabkan ketersediaan menipis dan kejar-mengejar dengan PO yang masuk. Sampai akhirnya Ia harus merekrut tenaga kerja.
Jatuh Bangun Kehidupan Mom Ikalita
Ikalita bercerai dengan suami pertama di tahun 2015, kemudian buru-buru menikah dengan orang yang baru dikenal di tahun 2019, menyebabkan Ia harus kembali menjadi single mom di bulan Oktober 2021. Dengan berbagai kisah dan drama perceraian, akhirnya akta cerai baru bisa didapatkan setahun kemudian di bulan November 2022.
Dari dua pernikahannya tersebut, Ia dikaruniai dua anak. Anak pertamanya seorang perempuan menjelang remaja berusia 11 tahun yang parasnya menawan lalu anak kedua laki-laki yang menggemaskan berusia 2,5 tahun. Menjadi single mom, apalagi dengan seorang Anak Berkebutuhan Khusus, membuatnya harus mandiri secara fisik dan finansial.
Selain membersamai kedua anak, sehari-harinya Mom Ikalita membuka usaha dengan berjualan makanan berupa jajanan pasar, mochi, aneka dessert jar, dan Mille Crepes yang menjadi idola terutama di lingkungan sekitarnya. Meski saat ini, Ia masih menjadi penjual Palugada (serba ada) yaitu bisnis yang merujuk pada sebuah model usaha dengan banyak penawaran tanpa batas. Biasanya melihat situasi pasar yang sedang hits. salah satunya adalah dengan menjual buku edukasi dan jastip barang-barang import.
Mom Ikalita, saya dan mungkin sebagian besar Single Moms disini adalah pelaku Palugada. Tidak ada yang salah dengan usaha seperti ini, karena ini salah satu bentuk usaha untuk kita tetap bertahan dan berdaya. Hal terpenting kita melakukannya di jalan yang lurus dan dengan niat yang tulus.
Dengan menjadi palugada yang sesuai jalur, juga bisa membuat Single Mom berprestasi. Seperti halnya Mom Ikalita, berkat keseriusannya dia bertekad mengikutsertakan Mille Crepes dalam event Mompreneurs Hub yang diadakan oleh SMI x DANCOW. Dari event itulah Mom Ikalita mendapatkan undangan khusus ke Jakarta bersama peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Dia akhirnya berhasil mendapatkan juara ke-3. Bahkan dalam empat bulan menjalani proses demi proses dalam event tersebut, dia masih sempat ikut serta pada Bazar Kuliner dalam rangka HUT PT.Bukit Asam pada bulan Maret 2023 dan berhasil menjadi stand terfavorit ke-2.
Jadi siapa bilang Single Mom tidak bisa berprestasi?
Setiap kita punya ujian masing-masing. Jangan takut mencoba, jangan takut gagal dan jangan berpatah semangat serta jangan ingkar dari segala nikmat Tuhan. Bahkan ujian hidup adalah sebuah nikmat yang harus kita syukuri untuk menjadikan kita “naik kelas”. Untuk yang mau kenalan dan sharing dengan Mom Ikalita atau mungkin mau ikutan PO Mille Crepes yang menggugah selera itu, boleh banget follow media sosial Mbak Ikalita di:
FB: Ikalita Prikapsi II
IG: by.ambucaa
Moms yang berdomisili Muara Enim, Sumsel, ayoo pada tunjuk jari di kolom komentar, nih! Mungkin aja dengan begitu bisa kopdar dan belajar banyak sama Mom Ikalita, kan? 🙂
Editor & Ilustrasi: Ans
=============================
Tentang Penulis
TRI SUCI AGUS SUSANTI
Seorang single mom dengan dua anak yang beranjak remaja. Menjadi karyawan yang siap dimutasi membuat kami terpisah jarak. Rindu yang sesungguhnya adalah pada orang-orang terkasih itu yang hanya bisa berbalas dengan doa satu sama lain. Single mom penyuka alam, lebih memilih jalan ke gunung daripada pantai, tapi akan memilih pantai daripada mall. Lebih suka makanan tradisional tapi akan pilih spageti daripada daging.
Penyuka warna monokrom, hitam dan putih tambah sentuhan abu-abu. Selain berpetualang ke alam, menulis adalah salah satu bentuk terapiku dalam menuangkan segala rasa. Terkadang aku melakukan keduanya secara bersamaan. Mimpiku saat ini adalah berkumpul bersama anak-anak dan melakukan segala keseruan itu bersama-sama. FB: Tri Suci Agus Susanti IG: trisuci.as Twitter: @uchidancaca Tiktok: @trisucias
Contributor adalah anggota SMI yang menyumbangkan tulisannya untuk berbagi di blog.