Single Mom Kembali Berkarir di Usia 40-an

Hidup di negara dengan nilai patriaki yang kuat, kadang membuat seorang wanita terutama single mom berada di pilihan yang tidak mudah. Tuntutan untuk menjalani kodrat ‘wanita’ dengan nilai yang telah ditetapkan tidak tertulis di masyarakat, sering membuat seorang wanita akhirnya mengambil pilihan yang tidak terlalu menguntungkan. Pilihan yang sejatinya kadang bahkan mungkin tidak diinginkan. Pilihan untuk meninggalkan karir, pekerjaan di perusahaan demi menjadi wanita seutuhnya. Untuk menjadi ibu rumah tangga dengan pekerjaan mengurus keluarga, rumah, anak dan suami.

Tapi, siapa yang tahu ke mana akhirnya takdir berjalan mengikuti arah angin? Ketika keadaan memaksa seorang wanita untuk kembali menjalani kehidupan tanpa pasangan, sebagai single mom. Kondisi yang seringnya terjadi di usia yang tidak muda lagi dan keadaan yang tidak sama seperti sebelumnya. Tuntutan untuk kembali bekerja, menjadi harga mutlak untuk tetap memiliki kehidupan yang layak, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk anak-anak tercinta.

Single Mom Kembali Berkarir Di Usia 40-an

Pertanyaan terbesarnya apakah di usia yang tidak muda, status yang tidak single lagi, lama berjeda dari dunia kerja, seorang single mom masih memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik? Jawabnya tentu saja masih! Di antara gempuran iklan lowongan kerja yang menetapkan batasan usia tertentu sebagai syarat, peluang untuk yang berusia matang masih tetap ada dan tersedia. Lalu apa saja yang harus dilakukan seorang single mom yang ingin kembali bekerja untuk meraih kesempatan tersebut?

Berikut tips yang mungkin membantu Mamos yang ingin kembali bekerja dan meniti karir.

1. Bangun Mindset Positif

Mindset selalu menjadi awal dari semua pencapaian. Pemikiran positif adalah setengah dari penentu keberhasilan seseorang. Pemikiran yang bukan hanya memberikan semangat tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri. Perlahan, Mamos tanamkan dalam keyakinan sendiri bahwa usia bukan hanya sekedar angka, tapi juga tentang pengalaman. Usia yang lebih matang tentunya memiliki pengalaman dan kemampuan unik yang lebih banyak. Usia yang lebih dewasa pastinya membawa kematangan emosi yang lebih stabil dan rasa tanggung jawab yang besar. Sehingga Mamos layak untuk menjadi pemimpin sebuah team atau melakukan pekerjaan dengan kontribusi besar bagi perusahaan.

2. Tentukan Prioritas Karir Mamos

Ada beberapa hal yang harus Mamos pikirkan sebagai titik penting bagi pekerjaan yang diinginkan. Bidang apa yang Mamos inginkan? Apakah Mamos menginginkan bidang baru atau bidang lama yang pernah Mamos lakoni sebelumnya? Apakah Mamos menginginkan pekerjaan dengan pertimbangan utama penghasilan, atau yang bisa menyalurkan bakat dan minat yang Mamos miliki? Atau mungkin Mamos lebih tertarik pada pekerjaan yang menyediakan flesibilitas waktu sebagai ibu tunggal.

Tentunya tidak ada pekerjaan yang sempurna dan bisa memenuhi semua aspek tersebut. Mamos sebaiknya memilih dan memikirkan point mana yang menjadi prioritas utama. Point itulah yang kemudian nantinya akan menjadi dasar saat Mamos memilih jenis pekerjaan dan perusahaan tempat Mamos akan mengajukan lamaran pekerjaan.

3. Update dan Kembangkan Skill.

Banyak perusahaan-perusahaan luar negeri atau bahkan dalam negeri dengan sistem modern, tidak lagi mempertimbangkan umur sebagai hal utama dalam merekrut karyawan. Terlebih jika perusahaan itu melakukan sistem daring dalam bekerja. Personal Skill seseorang menjadi penentu apakah perusahaan tersebut mau merekrut atau tidak. Pendidikan penting, tapi kita semua tahu bahwa hanya sedikit dari teori dalam pendidikan formal yang akhirnya bisa diaplikasikan di dunia nyata. Maka, memiliki skill yang dibutuhkan di era ini adalah hal mutlak yang harus dipenuhi sebagai syarat seorang single mom yang akan kembali ke dunia kerja.

Upgrade skill tidak selalu harus di lembaga berbayar. Di era digital ini, banyak kursus online dan gratis disediakan oleh banyak website. Bahkan pemerintah menyediakan program pelatihan gratis dan bersertifikasi. Mamos bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan karir yang akan Mamos pilih. Pilihlah penyedia kursus yang sudah Mamos selidiki kompetensinya. Seminar-seminar gratis juga menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.

4. Bangun CV dan Portofolio yang Mumpuni.

CV dan Portofolio adalah rangkuman yang menggambarkan personal, skill, dan pengalaman profesional seseorang. Sehingga bentuk CV dan portofolio dapat menjadi faktor penentu yang sangat besar dalam mendapatkan sebuah pekerjaan. Mamos bisa belajar untuk membuat CV dan Portofolio dari website-website yang memberikan contoh, dan tutorial pembuatannya. Website-website ini bahwa menyediakan layanan review CV yang bisa mamos manfaatkan.

5. Memulai Dari yang Kecil.

Bagi Mamos yang telah lama vakum dari dunia kerja, banyak perasaan tidak nyaman yang bisa menghinggapi untuk kembali berkarir. Mamos bisa mulai dari sesuatu yang kecil. Mulai dari mulai beraktifitas dan berinteraksi dengan banyak orang, lebih dari sebelumnya ketika Mamos menjadi ibu rumah tangga. Membangun kembali circle pertemanan. Berada di komunitas yang memberikan dukungan dan memberikan semangat satu sama lain, seperti komunitas kita Single Moms Indonesia.

Mamos juga bisa mulai dari mengambil pekerjaan kecil, freelance atau membantu teman sebagai ‘pemanasan’ sebelum Mamos sepenuhnya kembali ke dunia kerja penuh waktu. Mamos bisa juga mengambil project-project dari pekerjaan remote. Fokus untuk memulai dengan tidak menitikberatkan pada hasil dalam nilai uang. Hal kecil ini yang perlahan akan mendorong Mamos untuk kembali ke karir yang Mamos inginkan.

Bagaimana, Mamos? Kematangan usia bukan sebuah penghalang untuk kembali memiliki pekerjaaan yang baik. Terutama jika tujuan dari pekerjaan itu adalah untuk hal baik yaitu menghasilkan uang untuk anak-anak dan keluarga tersayang. Percayalah bahwa segala usaha, tujuan baik dan doa adalah sebuah kombinasi yang bisa memberikan keajaiban di luar yang kita bayangkan. Tetap semangat ya, Mamos.

Salam sayang
Ans

 

 

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *