Ketika Rasa Minder Menyerang Seorang Single Mom

Sebagai seorang Single Mom seringkali rasa minder itu muncul tanpa diundang. Rasa minder ini seringkali membuat kita jadi tidak nyaman dengan diri kita sendiri sehingga kita jadi malas bergaul keluar, enggan mencoba hal-hal baru. Kita jadi cenderung untuk cemas akan segala hal, lebih sensi berhadapan dengan orang lain. Sebagai akibatnya memungkinan kita kehilangan kesempatan-kesempatan yang menjanjikan untuk masa depan.

Coba bayangkan, kalau diri kita tidak nyaman dengan diri kita sendiri, maka siapa yang akan nyaman untuk berelasi dengan diri kita, kan?

Minder ini membawa banyak kerugian dan tidak membawa keuntungan apa-apa. Jika minder tidak dapat kita atasi dengan baik, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental kita, dapat mengakibatkan anxiety disorder atau bahkan depresi yang berkepanjangan.

Tanda-tanda kamu punya rasa minder atau yang disebut juga Low Self-esteem :

• Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan ketika ada kesalahan.
• Sering berfikir bahwa orang lain jauh lebih baik daripada diri sendiri.
• Fokus pada kekurangan diri dan mengabaikan keberhasilan yang telah dicapai.
• Mengkritik diri sendiri berlebihan.
• Berfikir bahwa diri sendiri tidak berhak mendapatkan kesenangan.

Jika kamu punya tiga atau lebih kebiasaan yang sesuai dengan tanda di atas, maka artikel ini cocok buat kamu.

Low self esteem’ mungkin Mom pernah mendengar kata-kata itu. Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah ‘rendah diri’ alias tidak percaya diri. Anak jaman Now lebih mengenal istilah ini dengan kata minder. Rendah diri sangat berbeda dengan rendah hati ya, jadi jangan tertukar… He he he.

Siapa sih yang hidupnya tidak pernah merasa minder sekalipun? Rasanya tidak ada orang yang demikian, ya. Walaupun memiliki kepercayaan diri yang baik, paling tidak pasti kita pernah merasa satu atau dua kali dalam hidup merasakan kegelisahan akibat kurangnya rasa percaya diri. Seolah rasa percaya diri ini bersembunyi entah dimana.

 

Ketika Rasa Minder Menyerang Seorang Single Mom

Minder itu manusiawi, kok!

Minder hanyalah fase yang akan segera berlalu. Dengan catatan, kita harus dapat mengelola rasa itu agar tidak menjadi kepribadian kita karena sudah terlalu lama ada di dalam diri kita.

Mengapa rasa Minder itu muncul?

Banyaknya trauma dan pola asuh dalam keluarga mengambil peran dalam hal ini. Kesulitan dan tantangan hidup seorang single Mom yang seringkali membawa stress membuat kita kewalahan dan kelelahan. Adanya perasaan yang tidak berdaya untuk memperbaiki atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Ditambah lagi kita dibebankan oleh ekspetasi dari keluarga dan orang-orang disekitar kita untuk menjadi seorang pemenang dalam ‘peperangan’ yang kita hadapi. Parahnya lagi, kita sendiri punya ekspektasi yang kelewat besar atas keberhasilan kita.

Rasa lelah dan kewalahan serta merasa gagal memenuhi ekspektasi dari diri sendiri maupun orang lain merupakan pintu gerbang untuk rasa minder memasuki pikiran kita. Di saat itulah kita mulai membandingkan hidup maupun keberhasilan kita dengan orang lain.

Apakah rasa minder berkurang dengan hal tersebut? Ohhh… tentu tidak!!!

Berikut ini tips agar kita dapat mengatasi rasa minder yang muncul. Yuk! Kita tingkatkan kepercayaan diri kita!

1. STOP COMPARING.

Hal pertama yang perlu dilakukan dengan segera adalah berhenti membandingkan.

Sebagai manusia, kita cenderung berkompetisi dengan orang lain tentang banyak hal. Contohnya :

“Dia kok punya pekerjaan yang lebih baik dari saya?”
“Dia lebih cantik dari saya.”
“Dia udah dapet jodoh, saya kok belum? Padahal saya lebih cantik dan sexy.”

Coba angkat tangan siapa yang belum pernah membandingkan diri dengan orang lain? (Ehhh… kok ga ada?!)
Artinya semua orang pasti pernah comparing mine to others.

Bahkan pola membandingkan juga kita wariskan ke anak cucu. Kita membandingkan nilai pencapaian,cakepan mana, dll. Tidak hanya membandingkan dengan anak tetangga, kakak dan adikpun kita bandingkan. Seolah ada yang akan jadi juara dan sisanya adalah pecundang.

Pasti semua setuju kalau dibanding-bandingkan itu rasanya nyebelin banget. Ojo dibandingke toh…!

Setiap orang mempunyai titik start yang berbeda, begitu juga garis finish kita. Di saat yang tepat, di saat kita siap, maka semua keberhasilan atau kesuksesan yang kita upayakan akan menghampiri dengan begitu mudahnya. Kesuksesan orang lain bukanlah tujuan dari hidup kita. Kesuksesan setiap orang tidak sama dan tidak juga datang di timeline yang sudah ditentukan. Jadi, marilah fokus dengan apa yang kita punya.

2. BE KIND TO YOURSELF.

Saya paham rasanya ketika minder menyerang, kita tak mampu melihat kemampuan diri kita sendiri. Kita hanya bisa fokus terhadap kekurangan yang kita miliki.

“Don’t wait for someone to bring you flowers. Plant your own garden and decorate your soul” (Jangan tunggu orang lain memberimu bunga. Tanam sendiri taman bungamu dan hiaslah jiwamu).

Kabar keberhasilan jarang dirayakan/ dipuji oleh orang lain. Tapi kalau kekurangan/ kegagalan, tanpa aba-aba pun sudah sampai ke ujung dunia dalam sekejap mata. Jangan harapkan orang lain memujimu.

Maka, peluklah diri, berterima kasihlah pada diri, dan pujilah sebanyak yang kita mau. Hiasilah diri dengan rasa syukur dan pujian. Kirim bunga atau kirim salam di radio untuk diri sendiri. Niscaya, kita akan merasa hidup kita lebih indah.

Sebagai pelengkap gunakan afirmasi-afirmasi positif setiap pagi sambil berdandan di depan kaca.

Set the boundaries! Tutup telinga anda terhadap gunjingan orang yang menjatuhkan anda, pilihlah teman atau komunitas yang dapat mendukung anda untuk berkembang.

3. MAKE ACHIEVEMENT LIST.

Setiap hari sebelum tidur, buatlah 5 list kesuksesan yang telah kita capai hari ini. Waduh , 5?! Satu aja susah , ini disuruh lima! Yes, Minimal lima! Kalau mau lebih, pasti lebih baik.

Kesuksesan disini bukanlah kesuksesan yang besar seperti lulus kuliah atau naik pangkat. Catatlah kesuksesan-kesuksesan kecil seperti :

  • Hari ini saya nggak mageran.
  • Hari ini saya sabar ngadepin anak tantrum.
  • Saya yoga 5 menit hari ini.
  • Berat badan saya turun 500 gram.
  • Alis saya perfect hari ini.
  • Saya tidak skip 15 steps skincare routine tadi pagi, dll.

Meskipun hal tersebut kelihatannya remeh, latihan ini berguna untuk melatih diri kita untuk melihat hal-hal baik yang ada dalam diri kita.

4. GIVE YOURSELF A CHALLENGE.

Emang hidup gue kurang tantangan, ya?”

He he… pertanyaan diatas pernah saya lontarkan ketika saya menghadapi rasa minder yang mengharu biru. Tapi nyatanya saya tetap menantang diri saya untuk naik kelas. Mempelajari hal baru, hal yang tidak pernah ada dalam bayangan saya sebelumnya. Jujur, awalnya pasti kewalahan. Membagi waktu, emosi, dan tenaga itu tidak mudah. Apalagi menghadapi kegagalan yang menyertai. Saya menonton youtube, baca buku, bertanya teman, dan membuat catatan khusus, semuanya saya lakukan sendiri. Perlahan tapi pasti, saya punya skill baru, and i’m proud of it. Apalagi kalau ujung-ujungnya menghasilkan uang.

Anda bisa mempelajari hal yang simple, seperti memasak menu baru, belajar bahasa, belajar fotografi melalui handphone. Semua materi dapat mudah didapatkan dengan internet. Bahkan jika budget mencukupi, kita bisa ikut kursus agar dapat lebih mahir. Hal ini dapat memberikan anda rasa puas atas keberhasilan yang dapat anda capai. Sehingga kepercayaan diri anda dapat naik.

5. WE ARE ONLY HUMAN, ACCEPT IT!

Kegagalan demi kegagalan datang silih berganti meskipun kita sudah mengusahakan yang terbaik acapkali membuat kita patah arang.

Kegagalan atau penundaan harus dapat kita terima dengan lapang dada. Tidak mungkin semua yang kita lakukan selalu berhasil. Jadi yaa… terima saja. Sulit memang, terima dan syukuri semua fase dalam hidup kita. Kita hanyalah manusia biasa. Bukan manusia super yang selalu berhasil dalam melakukan sesuatu.

Kita tidak dapat memuaskan semua pihak, we are not an ice cream. Kita juga bukan manusia tidak berperasaan. Kita dilengkapi untuk mengenal rasa kecewa, maka kecewalah secukupnya. Kita bukan Avengers yang selalu kuat setiap saat, kita dapat merasa kelelahan sewaktu-waktu. We are imperfect!

  • Maafkan lah diri yang rapuh, seringkali membuat kesalahan dan lepas kendali.
  • Terimalah bagian diri kita yang tak sempurna.
  • Sabarlah terhadap proses pembentukan dan perjalanan diri kita.

Ketika kita menyadari kita adalah manusia biasa yang punya kelebihan sekaligus kekurangan, maka kita akan mulai dapat menerima diri sendiri dan rasa minder pun perlahan sirna. Dengan begitu, rasa percaya dirimu akan meningkat dan membuka peluang-peluang baru untuk hidup yang lebih baik.

Bahagia seringkali datang dari rasa syukur dengan keberadaan diri sendiri yang lengkap dalam kekurangan dan kelebihannya.

PS : Jika rasa rendah diri dinilai terlalu berlebihan dan berlangsung lama, bahkan mengganggu aktifitas sehari-hari. Segera hubungi pemberi layanan konsultasi mental professional.

Editor & Ilustrator : Ans

=============================================

TENTANG PENULIS

Ketika Rasa Minder Menyerang

 

 

 

 

 

Martina Ikha Rustriana Sari Adalah seorang member komunitas SIngle Moms Indonesia , Big sister dan juga volunteer. Seorang single mom by choice dengan seorang putra yang mulai beranjak dewasa. Bekerja sebagai tutor matematika. Senang untuk mempelajari banyak hal.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *