Single Mom, We are Strong!

Pernahkah terbersit dalam angan-angan kita bahwa suatu saat nanti kita akan menjadi seorang single mom? Pasti hampir semua wanita akan menjawab tidak. Tapi, tak dapat dipungkiri, tidak semua wanita mendapat privilege untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan sosok laki-laki yang memiliki sifat kriteria idaman sebagai suami dan ayah yang baik.

Ada juga yang sempat mengenyam indahnya kehidupan pernikahan namun ternyata takdir berkata lain ketika Sang Khalik lebih mencintai Sang Pasangan sehingga memanggil menghadap-Nya terlebih dahulu. Lalu meninggalkan keluarga dengan segala hal yang harus dijalani sebagai manusia hidup.

Terlepas dari apa pun proses yang dilalui sehingga sampai pada titik menjadi seorang single mom, masing-masing individu memiliki perjuangannya sendiri. Struggle of life yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani.

Sedih? Pastinya. Marah? Seringkali. Denial? Jelas. Kecewa? Sangat. Merasa rendah diri? Hampir setiap saat.

Single Mom, We are Strong!

Serta segala macam pergumulan emosi negatif yang sering menghantui langkah seorang wanita yang menjadi single mom. Semua berkecamuk campur aduk dalam benak tak ubahnya perang besar yang tak ada habisnya. Belum lagi faktor eksternal yang tak bisa diabaikan begitu saja. Seperti support system terdekat yang harusnya bisa menjadi kekuatan terbesar justru lebih sering menghakimi daripada memahami.

Juga stigma buruk masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap status single mom apalagi yang masih dalam usia produktif. But, that’s life, salah satu di antara sekian banyak fase kehidupan yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus dihadapi dan dijalani.

Lantas, apakah semua itu harus menghentikan langkah seorang single mom berproses menjadi versi terbaik dari dirinya?

The answer is BIG NO! Semua orang berhak dipandang secara bermartabat, tak terkecuali seorang wanita yang menyandang status single mom.

Banyak fakta di lapangan yang membuktikan, seorang single mom mampu menjalankan fungsi orang tua dengan baik walau tanpa ada partner dalam menjalankan kehidupan rumah tangganya. Para single mom mampu berjibaku ‘melawan’ dunia dengan fleksibilitas tinggi. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala hanya demi memberikan yang terbaik bagi amanah yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu anak-anaknya.

Bukti di dunia nyata pun tak sedikit yang menjadi saksi tentang begitu banyak manusia-manusia sukses, berdiri gagah dan bangga serta lantang berkata, “Kami sukses karena Allah SWT menitipkan kami pada seorang ibu yang sungguh luar biasa hebat, walaupun keadaan memaksa beliau harus membesarkan kami seorang diri”. Begitu hebatnya seorang single mom.

Dengan begitu banyak bukti nyata tentang eksistensi positif dari seorang single mom, kita dapat mengambil banyak hikmah pelajaran serta bisa menjadikannya sebagai panutan. Mempelajari hal-hal positif yang bisa kita adopsi dalam kehidupan kita sehingga kita bisa menerima status kita untuk selanjutnya bergerak maju membangun versi terbaik dari diri kita.

Sekali lagi, kita tidak bisa menyamaratakan kondisi semua orang. Masing-masing individu memiliki pergumulannya sendiri. Titik pijak masing-masing orang juga berbeda. Turning point satu sama lain juga tidak bisa diseragamkan. Tapi, setidaknya kita bisa saling menguatkan satu sama lain. Berempatilah, terkadang tanpa kita sadari ternyata itu sangat membantu bagi yang benar-benar sedang membutuhkan. It’s important to never judge someone.

Editor & Ilustrasi: Ans

========================================

Tentang Penulis

Nur Farida

Nur Farida

Mempunyai nama panggilan unik ketika jaman sekolah dan kuliah, Bu Kirun. Sosok yang lahir di Desember hari ke-28 tahun 1977 ini adalah sosok book addict dalam artian sesungguhnya. Baginya, membaca merupakan salah satu bentuk self reward setelah berjibaku dengan berbagai hal dalam kesehariannya. Menjadi single mom setelah menjalani 14 tahun kehidupan rumah tangga, menjadi pilihan ibu dengan 3 buah hati ini demi menyelamatkan mental psikologis putra putrinya dari trauma kekerasan domestik. Penulis dapat dihubungi di IG: Nol Kilometer.
Be better version of yourself adalah motto yang diterapkan penggemar warna biru, hitam dan putih ini untuk terus bergerak maju menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *