Lima Tips Menghadapi Bulan Puasa dan Lebaran Pertama tanpa Almarhum

Tak terasa ya, Mamos, kita sudah memasuki bulan Ramadan dan puasa lagi. Pastinya banyak perubahan dalam setahun atau belakangan terakhir ini, khususnya bagi Mamos yang suaminya berpulang lebih dulu. Menghadapi bulan puasa dan Lebaran nanti tanpa almarhum untuk pertama kalinya tentunya tidak mudah.

Sebenarnya tidak ada cara yang benar atau salah untuk melewati hari bulan Ramadan dan hari raya pertama nanti tanpa almarhum, karena perjalanan duka tiap orang berbeda-beda.  Sebagai seorang ibu tunggal pasti akan terasa berat dan berbeda rasanya menjalani puasa tanpa almarhum suami lagi, tetapi kita perlu melewati hari-hari itu dengan cara sehat dan yang nyaman untuk diri kita sendiri.

Puasa pertama tanpa almarhum

Puasa dan Lebaran Pertama tanpa Almarhum

Berikut lima tips yang bisa membantu Mamos melewati bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri pertama nanti tanpa almarhum:

1. Sadari bahwa bulan suci dan hari raya pertama ini akan berbeda.

Tentunya tidak mudah, namun kita perlu mengakui bahwa hari raya atau hari istimewa lainnya akan berbeda rasanya tanpa kehadiran almarhum lagi. Menyadari kenyataan itu memberi kita rasa kendali sehingga kita lebih dapat mengelola dan mengalokasikan perasaan. Perubahan memang tidak gampang, namun perlahan kita mampu beradaptasi. Jangan lupa ajak anak Mamos tersayang untuk menghadapi dan menyadari akan perubahan ini, ya.

2. Menjaga tradisi lama dan ciptakan tradisi baru

Tradisi mengingatkan kita pada nilai-nilai baik dalam keluarga dan memberikan rasa nyaman tersendiri. Tentunya tidak akan terasa sama persis, tetapi dapat membantu kita tetap merasa ‘terhubung’ dengan almarhum. Tentukan tradisi lama mana yang ingin terus dilakukan bersama anak agar mereka pun tetap merasakan ‘kehadiran’ ayahnya.

Mamos juga bisa menciptakan tradisi baru bersama anak yang dapat membawa makna cinta dan kegembiraan baru ke depan. Misalnya membuat/membeli makanan favorit almarhum ayahnya saat berbuka puasa atau tiap lebaran nanti.

3. Berbagi cerita dan kenangan tentang almarhum

Bagian penting dari perjalanan duka adalah berbagi kenangan tentang almarhum. Saling bercerita dengan anak mengenai almarhum dapat membantu proses perjalanan duka.  Ceritakan kembali kenangan indah bersama saat menjalankan ibadah puasa atau lebaran saat almarhum masih ada.  Jika nyaman, berbagilah juga cerita di antara keluarga dan teman atau melihat foto kenangan bersama agar beban terasa semakin lebih ringan.

4. Berbaik hatilah pada diri sendiri

Menghadapi bulan Ramadan dan lebaran pertama tanpa almarhum tentunya sulit, tetapi kita bisa mencari makna cinta dan kegembiraan di bulan suci. Merasakan kegembiraan di saat berduka tidak berarti kita telah melupakan almarhum. Jika memang belum nyaman menghadapi semua rasa dan keadaan, tak mengapa untuk mundur dan berhenti sejenak. Kita dapat memilih untuk merayakan bulan suci dalam skala yang lebih kecil di tahun pertama ini.

5. Kelilingi diri dengan orang-orang yang mencintai dan mendukung kita

Keriaan bulan suci dan lebaran mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi mengisolasi diri sepenuhnya dari keluarga dan teman tidak akan membantu meringankan rasa duka kita. Temukan orang-orang yang dapat memahami dan mengerti perasaan kita. Selain keluarga dan teman yang kita percayai, kita juga bisa menemukan dukungan tersebut dalam sebuah support group.

Apa pun yang kita rasakan, baik sedih, marah, rasa bersalah atau kebahagiaan, adalah bagian dari pengalaman berduka kita sendiri. Find comfort, gratitude and be kind to yourself ya, Mamos. Oiya, jangan lupa jaga kesehatan dan selamat menjalankan ibadah puasa ya, Mamos.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *