Lelah Bukan Sebuah Masalah

Single Mom juga manusia. Perasaan lelah yang kadang muncul juga sama seperti manusia yang lainnya. Bahkan perasaan ini bisa memberikan efek yang lebih berat karena kondisi sebagai single mom. Tidak memiliki pasangan untuk menjadi tempat berbagi adalah hal yang paling terasa dari kehidupan seorang single mom. Hal ini seringkali menjadi pemicu stress, merasa lelah dan merasa stuck pada suatu keadaan atau peristiwa tapi tidak tahu harus berkisah pada siapa.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau bahkan mengusir perasaan ini. Beberapa cara berikut mungkin bisa membantu para single mom ketika perasaan lelah, stress dan stuck itu muncul menguasai hati dan pikiran.

Apa yang bisa dilakukan ibu tunggal?

  1. Tinggalkan semua kegiatan sejenak. Sebentar saja keluar rumah menikmati kebun di depan rumah. Jalan di taman komplek. Naik sepeda berkeliling lingkungan. Mengambil beberapa menit untuk diri sendiri. Beberapa menit itu tidak akan membuat kita kehilangan waktu. Justru beberapa menit menyegarkan diri akan menjadi booster untuk melangkah lebih cepat ketika kita kembali pada kesibukan nyata.
  2. Me-refresh rumah. Suasana baru tidak selalu harus membeli hal-hal baru. Menggeser beberapa barang bisa memberikan efek penyegaran di dalam rumah. Saat mulai menata ulang perabotan dan barang di rumah, pikiran akan fokus pada apa dan bagaimana meletakkan barang-barang tersebut. Mengatur ulang posisi, menemukan barang-barang yang selama ini tidak pernah kita sadari ada di dalam rumah. Ini salah satu cara membuat pikiran beralih dengan cara yang bermanfaat dan menyenangkan. Rumah semakin rapi, menyenangkan dan pikiran segar kembali. Anak-anak pasti bangga dengan ide cemerlang ibunya.
  3. Makan makanan favorit. Makan es krim atau coklat di depan swalayan sambil melihat orang berlalu lalang bisa menyegarkan pikiran. Beberapa menit menyendiri untuk menikmati makanan favorit ditambah lagu kesayangan, boleh juga. Hal ini bisa menjadi menit yang menyenangkan dan membawa kebahagiaan baru dari sesuatu yang sederhana.
  4. Tidur. Beberapa orang menjadikan tidur sebagai istirahat yang sesungguhnya. Ketika mata terpejam dan membiarkan jiwa raga beristirahat sejenak. Bahkan, jika itu bukan malam hari, boleh saja mengambil beberapa menit untuk tidur. Ini bisa menyegarkan kembali tubuh dan pikiran.
  5. Mengurai dan instrospeksi. Ketika kita memegang benang yang kusut, terus menerus menariknya bukanlah sebuah solusi. Kita perlu melihat helai demi helai benang tersebut. Sehingga tahu bagian mana yang seharusnya ditarik ke arah yang benar. Begitu pula pikiran, berhenti sejenak untuk instrospeksi dan mengurai, seringkali membuat seseorang menemukan jalan keluar.
  6. Berdoa. Mencari jalan keluar dari rasa stuck dan lelah hanya kepada Sang Pencipta menjadi salah satu yang bisa dilakukan. Dengan hati yang meminta dan berpasrah, maka seseorang akan tahu bahwa harapan itu selalu ada. Selama nafas masih ada maka Sang Pencipta bisa memberikan segala kemungkinan sebagai jalan keluar.
  7. Mendengar siraman rohani. Nasehat dan motivasi sesuai dengan agama masing-masing seringkali menjadi hal yang bisa membangun kesadaran dan kesabaran dari dasar. Bisa didengar dari kanal-kanal youtube para pemuka agama yang memang sudah diakui kredibilitasnya.
  8. Menangis. Menangislah untuk melegakan perasaan. Menangis dan keluarkan semua energi negatif dalam diri. Jangan menangis sambil meratap, mencaci, bersumpah serapah. Menangis dengan membangun kesadaran tinggi sebagai manusia. Seseorang bisa melakukan yang terbaik tapi hasilnya semua tetap kehendak Sang Pencipta.

Lelah itu manusiawi.

Bukan hanya single mom, yang memiliki pasangan pun bisa diterpa perasaan seperti ini. Terpenting dari semuanya, ketika lelah, stress dan stuck datang, kita tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga tidak berkepanjangan dan bisa membangun kembali semangat untuk tetap berjalan.

==============================================

Tentang Penulis
Afriana Setiawan

Menjadi ibu tunggal selama lebih dari tiga belas tahun. Ibu dari seorang putri berusia tiga belas tahun. Seorang novelist yang telah melahirkan beberapa novel di online platform dan juga novel cetak (bisa lihat di profile fb : Ans Afriana). Menulis adalah bagian dari hasrat terbesar dalam dirinya. Ketika apa yang dilihat dan dipikirkan bisa disampaikan pada orang lain dengan rangkaian kata. Salah satu caranya adalah dengan menjadi kontributor konten di grup dan blog SMI.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *