Salah satu hal yang muncul belakang ini adalah aplikasi kencan atau Dating App. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan menfasilitasi mereka yang ingin memiliki hubungan khusus dengan seseorang. Aplikasi untuk mencari pasangan, pengertian sederhananya begitu.
Dunia semakin maju dan canggih. Manusia sudah tidak terbatas lagi untuk bisa menjangkau sesuatu. Jarak, waktu, uang bukan sebuah masalah lagi untuk bisa terhubung dengan orang-orang di tempat yang jauh. Bahkan di ujung dunia sekali pun. Teknologi telah membuat manusia bisa terhubung dengan mudahnya. Hanya perlu gadget dan kuota, dengan beberapa klik manusia bisa terkoneksi dengan dunia luar. Termasuk mereka yang tinggal di tempat, di mana kita belum pernah menjejakkan kaki.
Walau bagi beberapa orang, dating app masih terasa asing dan menakutkan, tapi fakta melalui survey telah menunjukkan bahwa penggunanya semakin meningkat. Berdasarkan data dari katadata.co.id, tahun 2017 pengguna dating app di Indonesia adalah 240,9 juta orang. Data terkahir di tahun 2021 pengguna dating app adalah 323,9 juta orang. Tahun 2022 datanya semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan dating app memang cenderung naik. Selain beberapa risiko, artinya banyak juga yang merasakan manfaatnya. Mereka berbagi pengalaman dan testimoni yang membuat orang lain berminat untuk masuk ke dunia dating app.
Menggunakan dating app untuk seorang single mom sah-sah saja. Terutama untuk mereka yang memang tidak punya banyak waktu dan uang untuk setiap kali pergi dan bertemu seseorang.
Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu ditanamkan dalam pikiran sebelum menggunakan dating app.
Berikut beberapa hal di antaranya :
- Apa tujuan menggunakan dating app? Mau cari pasangan untuk menikah? Sekedar untuk memiliki kenalan baru dan berteman? Atau justru hanya sekedar mengasah kemampuan berbahasa asing? Tujuan ini yang nantinya akan menentukan orang seperti apa yang akan kita tanggapi. Mungkin kita hanya akan membalas chat dari mereka yang masuk kualifikasi atau menanggapi semua orang karena sebenarnya kita hanya perlu teman ngobrol saja.
- Menentukan kualifikasi. Pria seperti apa yang kita cari di dating app. Orang seperti apa yang diinginkan. Ini kembali lagi seorang single mom harus melihat ke dalam diri sendiri, pria seperti apa yang bisa memenuhi hidupnya dengan kebahagiaan. Setiap single mom tentu memiliki kebutuhan dan kriteria yang berbeda.
- Melakukan pemilahan. Aplikasi online dating memberikan kesempatan setiap orang untuk bisa menyapa siapa saja yang mereka lihat di dalam aplikasi. Sebaliknya, semua orang juga bisa memilih mana yang ingin dan tidak ingin untuk ditanggapi. Ini kembali lagi pada tujuan dan kriteria yang telah kita tentukan di awal.
- Melakukan kontrol untuk diri sendiri. Melihat seseorang mengirimkan interest atau terlihat suka dengan profile kita, tentu menyenangkan. Namun perlu untuk tetap mengendalikan diri agar tidak hanyut pada pada perasaan yang berlebihan. Ingat saja bahwa kita sedang berhadapan dengan pria dari negara dan budaya yang berbeda. Bagi kita di Indonesia, mengucapkan kata “honey, love” mungkin adalah sebuah ekspresi perasaan yang sangat dalam. Tapi, berbeda dengan mereka yang biasa hidup di Eropa. Itu adalah sebuah sapaan biasa yang kadang kala tidak berarti apapun.
- Tetap menjadi diri sendiri. Ini salah satu hal penting yang nantinya bisa membuat refleksi tentang pria-pria yang datang menyapa. Kalau di dalam profile kita mencantumkan sesuatu yang bertolak belakang dengan diri kita yang asli, mungkin itu bisa menarik orang lain. Tapi, setelah berbicara panjang lebar, melakukan video call, perlahan diri kita yang asli akan muncul juga ke permukaan. Ini akan menjadi awal yang tidak baik untuk memiliki hubungan dengan seseorang.
- Tetap menjaga perasaan. Sebaiknya tidak membuka hati terlalu lebar sebelum tahu, bertemu dan yakin pada pria yang ditemui di online dating. Dalam chat atai video call, seseorang bisa mengatakan apa saja. Mungkin benar, mungkin juga hanya sekedar mengelabuhi dan bermain hati. Tidak ada yang tahu niat sesungguhnya dari seseorang.
- Berhati-hati dengan data pribadi. Tidak memberikan data dalam bentuk apa pun kepada siapa pun sebelum semua jelas.
Dating app atau online dating pun sebenarnya sama seperti pertemuan di dunia nyata.
Memiliki dua efek yang bisa menguntungkan dan merugikan. Di tengah dunia yang semakin modern ini, sebagai single mom, perlu sekali menyikapi kemajuan dengan cara yang bijak. Online dating hanyalah sebuah cara dan sarana untuk bertemu seseorang yang tidak bisa dijangkau karena jarak, waktu dan biaya. Namun seperti apa, akan kemana dan bagaimana hubungan itu berlangsung, semua kembali pada sikap dan kemampuan masing-masing untuk membawa pertemuan itu menjadi sebuah hubungan.
Faktanya yang bertemu di dunia nyata pun banyak juga kan yang merasa kecewa dan sakit hati. Dari dating app banyak juga kan yang berakhir bahagia? Mendapat teman, partner bisnis, teman bertukar pikiran dan hubungan baik lainnya.
Semua kembali lagi pada tujuan dan keberanian setiap single mom untuk mengetahui keinginan dan batasan untuk dirinya sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan saat kita sudah bertemu dengan seseorang yang kita anggap menarik dan tepat? Kita akan bahas di artikel selanjutnya.
==============================================
TENTANG PENULIS
AFRIANA SETIAWAN
Menjadi ibu tunggal selama lebih dari tiga belas tahun. Ibu dari seorang putri berusia tiga belas tahun. Seorang novelist yang telah melahirkan beberapa novel di online platform dan juga novel cetak (bisa lihat di profile fb : Ans Afriana). Menulis adalah bagian dari hasrat terbesar dalam dirinya. Ketika apa yang dilihat dan dipikirkan bisa disampaikan pada orang lain dengan rangkaian kata. Salah satu caranya adalah dengan menjadi kontributor konten di grup dan blog SMI.
Contributor adalah anggota SMI yang menyumbangkan tulisannya untuk berbagi di blog.
Benar harus berhati hati lg. Pernah terpaksa ikutan dating app krn desakan keluarga agar nikah lg. Tp ujung ujungnya Single mom dipandang hanya 3, sex atau uang di mata hitung kolencer. Jd hati hati. Ud sering bgd mendapat teman yg di app tiba tiba masuk, ternyata screamer, jgn mudah percaya fisik atau kata kata manis *segera nikah* janji busuk. Inget kata orang tua saja, bibit, bebet, bobot, jaga kemaluan, tetap adab, istiadat,dan gantungkan krn allah
Pingback: Bertemu Pria di Dating App. Lalu Apa?- Single Moms Indonesia